Rabu, 31 Maret 2010

Beli Beras Petani, Bulog Merugi Rp 720 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan Umum atau Perum Bulog dilaporkan merugi sekitar Rp 720 miliar karena harus membeli beras petani di atas harga pembelian pemerintah atau HPP tahun 2010. Pembelian ini tak terelakkan karena merupakan salah satu tugas utama Bulog yang diperintahkan pemerintah dalam mengendalikan harga di tingkat petani sehingga tidak jatuh pada saat masa panen.

Ekonom sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Hari Wibowo, mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Rabu (31/3/2010).

Menurut Dradjad, berkas laporan tentang realisasi pembelian beras yang membuat Bulog merugi itu akan diserahkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk diaudit. Kerugian ini tidak perlu terjadi seandainya harga pembelian riil yang dilakukan Bulog tidak melampaui HPP 2010 yang ditetapkan 31 Desember 2009.

"Jadi, Bulog harus nombok Rp 720 miliar. Namun, bagi Bulog sendiri tidak masalah karena merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jadi, kerugian tersebut harus ditutup negara," ungkapnya.

Pemerintah menetapkan HPP atas gabah dan beras tahun 2010 naik 10 persen dibanding 2009. Kenaikan HPP tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditas di luar negeri dan menjaga agar keuntungan usaha tani tetap tinggi.

Kenaikan HPP atas gabah dan beras itu sudah memperhitungkan asumsi laju inflasi, mempertimbangkan kenaikan harga pupuk setelah masa tanam Oktober 2009-Maret 2010, dan kemungkinan lonjakan harga pangan dunia. Ketentuan ini ditetapkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2009 tentang Kebijakan Perberasan, yang berlaku mulai 1 Januari 2010. Sebelum ditetapkan, sebenarnya harga jual beras sudah jauh di atas HPP.

Dengan HPP baru tersebut, harga gabah kering panen di tingkat petani dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa atau kotoran 10 persen ditetapkan Rp 2.640 per kg dari sebelumnya Rp 2.400 per kg. Adapun harga GKP di penggilingan Rp 2.685 per kg, sebelumnya Rp 2.440 per kg. Kenaikan HPP mengakibatkan kekurangan anggaran pengadaan beras di Bulog. Oleh karena itu, pemerintah perlu menambah anggaran bagi Bulog sebesar Rp 1,2 triliun.
Evaluasi masalah di atas dengan menggunakan metode kausal komperatif
Adapun ketujuh faktor tersebut yakni:
pertama karena pengaruh psikologis kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) tahun 2010 sebesar 10 persen, sesuai dengan Inpres No.7 Tahun 2009 tentang Kebijakan Perberasan.


Kedua, mundurnya masa tanam yang mengakibatkan mundurnya panen, sehingga masa paceklik menjadi lebih panjang.
Ketiga, beras bersubsidi (rasdi) yang belum berjalan penuh atau optimal.
Keempat, ekspektasi pedagang dengan gencarnya berita tentang kenaikan harga beras dunia. Kelima, spekulasi kenaikan harga pupuk yang diperkirakan akan diberlakukan mulai April 2010. Keenam, hambatan transportasi akibat gangguan cuaca.
ketujuh, stok petani, penggilingan dan pedagang relatif menipis.
Tujuan pemerintah menaikan HPP
• Dikarenakan supaya petani juga bisa mendapatkan keuntungan usaha.
• Untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Akibat dari masalah tersebut
• Akan meningkatnya haraga beli dan permintaan beras akan naik
• Mengakibatkan biaya hidup masyarakat semakin tinggi

Refrensi:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/03/31/13412821/Beli.Beras.Petani..Bulog.Merugi.Rp.720.Miliar.
http://www.sasak.net/ekonomi/umum/15474-7-faktor-penyebab-harga-beras-naik.html

Kamis, 11 Maret 2010

riset akuntansi

Riset sebagai suatu pemeriksaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam
mencari fakta, atau prinsip-prinsip penyelidikan yang tekun guna memastikan
suatu hal.
Penelitian (Research) dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Atau, rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.

Suatu usaha untuk menemukan suatu hal menurut metode yang ilmiah, sehingga riset memiliki tiga hal penting yaitu
+ Sasaran,
+ Usaha untuk mencapai sasaran,
+ Metode ilmiah.

Minggu, 07 Maret 2010

TEXTAREA_ID
TEXTAREA_ID